Kebanyakan orang tua pasti ingin memberikan yang paling baik buat anaknya, termasuk memberi mereka gadget. Namun harus diingat, gadget bisa beresiko negatif pada anak. Buah hati akan condong hipoaktif, seperti anak autis.
Kepala Klinik Tumbuh Kembang Anak Rumah Sakit Hermina Pasteur, Bandung, dr Meita Damayanti, menyampaikan terlalu berlebih memakai gadget membuat anak condong anteng, tidak interaktif. Bila rutinitas ini terus dilewatkan, di kuatirkan akan menyebabkan masalah tingkah laku.
Kepala Klinik Tumbuh Kembang Anak Rumah Sakit Hermina Pasteur, Bandung, dr Meita Damayanti, menyampaikan terlalu berlebih memakai gadget membuat anak condong anteng, tidak interaktif. Bila rutinitas ini terus dilewatkan, di kuatirkan akan menyebabkan masalah tingkah laku.
Anak yang terlampau anteng dengan gadgetnya membuat stimulasi aktif atau geraknya jadi menyusut, dia condong hipoaktif, diam saja tidak sering berhubungan kata Meita saat terlibat beberapa waktu terakhir.
Ia menjelaskan, beberapa kali mengatasi pasien anak yang kecanduan gadget. Orangtua sang anak mengeluh anaknya kurang bersosialisasi dengan rekan sebaya. Ada juga anak yang jadi penakut. Gadget juga membuat anak susah mengatur waktu. Diprediksikan dari 1000 pasien anak 10 salah satunya terganggu perilakunya karena gadget. Ke depan diperkirakan keluhan disebabkan gadget akan terus bertambah bersamaan semakin berkembangnya teknologi gadget yang semakin mutakhir.
Keranjingan gadget membuat anak lebih banyak memakai motorik halus dan tidak menggunakan manfaat motorik kasar. Efeknya, kesibukan yang memakai otot menyusut, umpamanya tidak sering gerak atau susah olahraga. Kurangnya manfaat motorik kasar beresiko pada perkembangan fisik yang mengalami masalah.
Menurut dia, pemberian gadget pada umur awal lebih banyak negatifnya dari pada positifnya. Sayangnya banyak orang tua yang kurang mengerti bahaya gadget untuk tumbuh kembang anak. Bahkan saat ini anak umur dua tahun sudah kenal gadget. Pemberian gadget ini butuh dibawah kontrol orangtua. Nah mengontrol inilah yang susah dan harus telaten, katanya.
Ia merekomendasikan, inginalan gadget pada anak sebaiknya sesuai perkembangan umur. Umpamanya, bila umur anak sudah diatas lima tahun orangtua bisa mengenalkan gadget, itu juga hanya perjumpaan. Bila sangat terpaksa harus memberikan gadget pada anak yang sudah masuk SD, berikan gadget yang tidak terlampau mutakhir, cukup untuk komunikasi dan mengirim pesan saja. Tumbuh kembang mereka akan lebih baik bila dilewatkan dalam permainan alami, umpamanya mengetahui huruf dan angka dan permainan lain yang lebih merangsang kreatifitas anak. Mending kita kasih permainan yang real saja, katanya.
Keranjingan gadget membuat anak lebih banyak memakai motorik halus dan tidak menggunakan manfaat motorik kasar. Efeknya, kesibukan yang memakai otot menyusut, umpamanya tidak sering gerak atau susah olahraga. Kurangnya manfaat motorik kasar beresiko pada perkembangan fisik yang mengalami masalah.
Menurut dia, pemberian gadget pada umur awal lebih banyak negatifnya dari pada positifnya. Sayangnya banyak orang tua yang kurang mengerti bahaya gadget untuk tumbuh kembang anak. Bahkan saat ini anak umur dua tahun sudah kenal gadget. Pemberian gadget ini butuh dibawah kontrol orangtua. Nah mengontrol inilah yang susah dan harus telaten, katanya.
Ia merekomendasikan, inginalan gadget pada anak sebaiknya sesuai perkembangan umur. Umpamanya, bila umur anak sudah diatas lima tahun orangtua bisa mengenalkan gadget, itu juga hanya perjumpaan. Bila sangat terpaksa harus memberikan gadget pada anak yang sudah masuk SD, berikan gadget yang tidak terlampau mutakhir, cukup untuk komunikasi dan mengirim pesan saja. Tumbuh kembang mereka akan lebih baik bila dilewatkan dalam permainan alami, umpamanya mengetahui huruf dan angka dan permainan lain yang lebih merangsang kreatifitas anak. Mending kita kasih permainan yang real saja, katanya.

No comments:
Post a Comment
Dilarang meninggalkan Jejak Mengandung Komentar SPAM (menyisipkan Link Web/Blog)